Setelah mendengarkan materi album ketiga yang secara musikal lebih kuat
dari album pertama, PT. Aquarius semakin yakin bahwa Dewa19 merupakan
sekelompok musisi yang yang diberi anugerah Tuhan dalam kemampuan
mencipta karya seni. Album itu sangat kuat dalam konsep, seperti bisa
disimak dalam eksperimen sound drum lagu Terbaik Terbaik yang sekaligus
dijadikan judul album.
Temanya sendiri belum beranjak dari urusan cinta dengan segala bentuk
kekenesannya. Simak saja judul2 yang mereka siapkan: Satu Hati (Kita
Semestinya), Cinta ‘kan Membawamu Kembali atau Jalan Kita Masih Panjang.
“Seperti dalam Format Masa Depan, sektor penyanyi latar tetap mendapat
perhatian serius, hanya saja kini terjadi pergantian personel. Nama Nita
Tilana atau Netta tidak tercantum lagi. Sebagai gantinya muncul Reza
(Satu Hati) Mitha Sardi (Terbaik Terbaik) yang sekarang lebih dikenal
dengan nama Shelomita, dan Lilo (Cukup Siti Nurbaya). Rere, sementara
itu,mengisi drum untuk keseluruhan lagu.
Ketika diluncurkan pada 1995. album ketiga yang diberi judul Terbaik
Terbaik ini langsung melesat laksana meteor, terutama setelah video klip
Cukup Siti Nurbaya secara gencar di tayangkan berbagai stasiun
televisi. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, menyusul klip Satu Hati
(Kita Semestinya),dan Cinta ‘Kan Membawamu Kembali. Album ini mencapai
penjualan tertinggi,mencapai angka 500.000 keping.”
Jika konsep Format Masa Depan memperlihatkan alur bermusik yang jelas,
maka Terbaik Terbaik lebih menunjukkan kelas Dewa19 sebagai ikon baru
musik pop Indonesia. Lirik percintaan yang sanggup membuat para cewek
menggelepar-gelepar , serta keindahan notasi yang selalu terjaga,
memaksa grup sejenisnya untuk menyisihkan jalan bagi langkah mereka.
Dewa19 adalah contoh grup yang berhasil memadukan idealisme dengan
komersialisme.
“Dewa sangat istimewa dan matang. Jadi ,secara komersil berhasil, secara kualitas dapat pengakuan.”. kata Adi Kla.
Pernyataannya bukan sekedar pujian kosong. Terbukti video klip Cukup
Siti Nurbaya keluar sebagai nominee MTV Viewer Choice, mengalahkan
Bangbang Tut-nya Slank. Sebuah kemenangan penuh arti bagi Ahmad Dhani,
mengingat Slank termasuk grup yang diidolakannya.
Keberhasilan ini berimbas pada membanjirnya ribuan surat dari penggemar.
Hal ini menyadarkan mereka untuk segera membenahi system manajeman.
Apalagi berbagai media cetak telah sering menyorot keberadaan manajemen
mereka yang masih dianggap kurang rapi. Johannes Pudji Adi Andaya
(puput), teman sekelas Dhani semasa di SMU 2 ,direkrut untuk melakukan
pembenahan. Maka berdirilah Mahameru Hijau 91 Production sebagai
manajemen resmi Dewa19. Mahameru diambil dari nama gunung yang pernah
didaki Dhani dan Ari Lasso.
WONG AKSAN BERGABUNG
Beberapa saat setelah album Terbaik Terbaik selesai digarap, Dhani Manaf
berkenalan dengan Wong Aksan, seorang drummer jebolan Folkwang Musik
Schule, Jerman. Mereka cepat akrab satu sama lain. Dari obrolan2 sembari
nongkrong. Dhani menawari Aksan untuk menjadi personel tetap Dewa19,
berhubung sudah dua album mereka menggunakan drummer additional. Gayung
pun bersambut.
Melalui Aksan pula, Dewa 19 berkawan dengan Wolf D. Arndt. Cowok
kelahiran Jerman ini yang menggarap rekaman Chicken Takes Time, grup
Aksan semasa bersekolah disana. Dia senang dipanggil si srigala, meski
tampangnya jauh dari kesan angker.
Rekruting Wong Aksan sebenarnya tanpa didahului oleh pembicaraan antara
personel. Erwin Prast, Ari , dan Andra Junaidi sebenarnya merasa kurang
cocok dengan karakter permainan Aksan yang condong ke jazz. Mereka
kepengen mengusulkan agar orang tersebut diangkat sebagai pemain tamu
saja. Tetapi keputusan Dhani Manaf untuk mengangkat Aksan rupanya
mendahului rencana tersebut. Protes mereka akhirnya menguap didasar
hati. Perlahan tapi pasti, setitik api mulai meletik di dalam sekam.
Permainan Wawan dan Aksan memang jelas berlainan.
“Tapi kalo senyumnya sih, sama. Cara fotonya juga.” Komentar Ari sambil
cekikikan. Sebuah ungkapan yang nampaknya mempunyai lebih dari satu
arti.
PUTRA JAYA DAN PUPUT KELUAR
Dalam karir Dewa19 ,sukses dan kemelut selalu hadir beriringan. Setiap
persoalan nampaknya kerap dibiarkan menggantung. Perhatikan saja,
setelah penjualan Terbaik Terbaik melambung tinggi,mereka terpaksa
berpisah dengan Putra Jaya. Tak lama kemudian diikuti oleh Puput yang
Cuma bertahan satu tahun. Dia merasa tak kerasan karena Mahameru yang
semula di proyeksikan sebagai manajemen yang menangani seluruh aktivitas
akhirnya hanya sibuk membalas surat2 dari penggemar. Artinya, secara
manajerial Dewa19 justru mengalami kemunduran. Tapi sebuah sumber
mengatakan bahwa kepergian Puput sebenarnya akibat pertengkaran yang
hebat dengan Wong Aksan.
Ada apa antara Puput dengan Aksan?
Ketika di konfirmasi , Puput cepat mengelak dengan mengatakan bahwa
antara mereka hanya terjadi salah paham. Ah, bukankah itu sekedar
kalimat penghalusan saja, atau penyederhanaan dari kemelut yang selalu
menelikung grup tersebut? Ahmad Dhani tak berusaha memungkiri kenyataan
ini.
“Pada akhirnya, Dewa19 nyaris kayak terminal, orang keluar masuk dengan
alasan masing2 . tak lama setelah kepergian Puput misalnya, sudah hadir
penggantinya. Yaitu Rio. Setelah itu dig anti Didiet Dada, karyawan
studio Era Music Surabaya, tempat latihan Dewa19 saat memulai karir.”
Toh ,ditangan Didiet, status manajer tetap mengambang. Banyak yang
mengatakan semua itu dikarenakan Dhani Manaf cenderung ingin menangani
segala permasalahan. Keputusan2 yang dibuat Didiet seringkali menjadi
mentah karena Dhani punya pertimbangan sendiri. Tak jelas ,siapa yang
salah memberi kedudukan. Yang pasti, dimata Dhani , Didiet memang tak
lebih dari pelaksana lapangan!
Melihat perilaku Didiet Dada yang anteng2 saja pada waktu itu, boleh
jadi ia tak merasa terusik dengan polah temannya itu. Dengar saja
bagaimana dia berkomentar: “ Di Indonesia ini belum ada yang namanya
artis professional. Bahklan yang semi professional pun mana ada.”
Nah ,kalo Wawan dipecat dengan alasan bukan pemain professional, lantas
siapa dong yang professional? Lantas,dimana fungsi manajer?
“Dari dulu sebenarnya kami belum punya manajer yang sesungguhnya. Yang
bener2 ngurusin manajemen Dewa secara keseluruhan. Yang ada Cuma manajer
tur.. selama ini kami nggak punya manajer yang mau mikirin bagaimana
band ini bisa eksis, bisa jadi gede, laku,” kata Ahmad Dhani.
Meski banyak keputusan yang lahir darinya,Dhani Manaf tetaplah seorang
yang memiliki keterbatasan. Tanyalah sejumlah panitia atau promotor yang
pernah mengundang Dewa19. niscaya mereka bisa mengungkap berbagai
cerita pahit seputar proses negosiasi yang seringkali dibatalkan secara
sepihak. Pembatalan sering dikarenakan kesibukan sekolah sebagian
personelnya yang tidak bisa ditinggal.
Terhadap kenyataan ini, Dhani Manaf yang sudah mengucapkan “selamat tinggal” pada bangku sekolah, Cuma bisa pasrah.
“Kami memang masih setengah professional.”
Rio F. Sulaeman, manajer yang sempat menangani Dewa19, juga merasakan
betul bagaimana sulitnya mengatur jadwal kegiatan mereka. Selain karena
tempat mangkalnya di Surabaya sana, sementara Rio mengendalikannya dari
Jakarta,juga karena terlalu banyak keputusan lahir dari tangan Dhani.
Merasa tidak tahan dengan kondisi yang “fluktuatif” seperti it, Rio
memilih hengkang dan bergabung dengan GIGI. Setelah itu Didiet muncul
menggantikan posisinya.
“Barisan penyanyi latar Dewa19 juga sepertinya nyaris tak berhenti
keluar masuk. Baik untuk keperluan rekaman maupun show. Setelah Nita
Tilana, Shelomita dan Reza, giliran Frida yang mengundurkan diri dengan
alas an ingin bersolo karir, dan terakhir Fika yang berhenti karena
menikah. Dalam situasi seperti itulah Maya berkali2 muncul sebagai
“penyelamat” , tapi, belakangan setelah menikah dengan saya dan punya
anak pertama, Mochamad Chairil Alfarel Ghazali, Maya pun mulai
mengurangi kegiatan sebagai penyanyi latar.”
LIMA PLATINUM
Kemelut boleh datang silih berganti. Namun aktivitas bermusik Dewa19
terus berlangsung. Mereka telah bersiap untuk menggarap album ke-4. dan
entah ada hubungannya dengan kehadiran Aksan dan Wolf , atau memang
sudah direncanakan, konsep albumnya sama sekali berbeda dengan album2
yang telah mereka rilis. Kali ini tidak lagi dipadati oleh irama yang
membius sukma. Sebaliknya , yang yang muncul adalah pameran nada2 tegas
seperti yang diperdengarkan lewat Aspirasi Putih yang kaya oleh idiom
rock atau Kamulah Satu-satunya yang berbau country.
Ada sebuah lagu menarik berjudul Sebelum Kau Terlelap yang
memperlihatkan hasil kerja keras Erwin Prast. Boleh dibilang dialah yang
mengisi seluruh ritme dari awal sampe akhir lewat harmoni bass,
sementara Wong Aksan melengkapinya dengan pemakaian premiere jazz drum
kid, yaitu bass drum berukuran kecil.
Perhatikan pula petikan Andra Junaidi pada Kirana. Disitu dia
menggunakan multi effect Eventide H 3000, yang berhasil memberi riak
pada lagu ciptaan Erwin Prast yang sebenarnya berirama amat datar itu.
Jangan kaget, untuk mendapatkan sound gitarnya saja ia menghabiskan
waktu 7 jam! Sementara Wong Aksan seakan tak mau kalah. Ia melepas snare
drumnya, sehingga menghasilkan sound yang aneh. Sebuah eksperimen yang
berani.
Demi sebuah efisiensi, proses mixing ini dilakukan di Basement Studio, Jerman.
“Kami nggak perlu sepuluh otak untuk melakukan sepuluh pekerjaan.”
Ditangani oleh perangkat berteknologi tinggi dan serba computer, tak
berarti semua pekerjaan tak luput dari kesalahan. Pada lagu Kirana yang
pengerjaanya paling melelahkan itu, vokal Ari Lasso dianggap kerendahan.
Itu artinya dia musti mengulang pengisian suara (take vokal ulang
kemudian dilakukan di studio On, Bandung, milik Doel sumbang). Bukan
Cuma itu, pengulangan juga ldilakukan untuk lagu Sebelum Kau Terlelap.
Kali ini Ari Lasso diminta menggantikan vokal Dhani Manaf. Kabarnya
Dhani sendiri belakangan merasa tak yakin hasilnya akan bagus.
“Dibanding album2 terdahulu. Pandawa Lima memperlihatkan perbedaan yang
nyata. Lagu2 didalamnya tidak lagi berpuntir- puntir pada melodi cinta
semata. Percayalah kini Dewa19 tampil ngerock lengkap dengan distorsi
gitar serta nada2 lugas yang dimainkan Andra Junaidi. Bertambahnya usia
para personel agaknya cukup berpengaruh kepada corak permainan. Andra
kini tidak terlalu” mengumbar” improvisasi.
Sekarang kami nggak cengeng lagi. Jadi, lagu2 di album ini memang
agak keras dan berat. Ini berbeda dengan album2 dulu, yang materinya
banyak bicara tentang cinta. Kenapa? Karena jiwa kami waktu itu memang
seperti itu,” papar Ahmad Dhani.
Bagi siapapun yang mengikuti perkembangan musik Dewa19 dari album ke
album, pasti akan merasakan perbedaan yang mencolok antara Pandawa Lima
dengan tiga album sebelumnya yang rata2 dikemas dengan aransemen yang
bening. Setiap bunyi selalu mengekspresikan maksud atau tema sebuah
kalimat. Sedangkan konsep musik Pandawa Lima banyak melakukan eksperimen
dan boleh dibilang sangat maju. Contoh kecil saja lagu Suara Alam.
Disitu ada suara synthesizer yang meluncur lewat Roland Guitar
Synthesizer. Jelas bukan synthesizer biasa. Dengan alat inilah Pat
Metheny biasa tampil. Dewa 19 khusus mengundang Yjork,seorang gitaris
professional dari Jerman. Konyolnya, karena personel Dewa19 umumnya
penggemar Pat Metheny, akhirnya si Yjork “dipaksa” memainkan teknik Pat
Metheny itu.
Lalu pada Aku Disini Utukmu, entah gimana caranya Andra Junaidi berhasil
menemukan sirkulasi sound yang terdengar aneh. Perlu diketahui bahwa
Andra juga memperdengarkan suara gitar ebow ,yang saat itu merupakan
orang Indonesia pertama yang menggunakan alat tersebut. Sekadar
informasi, The Edge dari U2 menggunakannya juga dalam With Or Without
You.
Wong aksan lain lagi. Pada lagu Cindi dia menggunakan snare drum
berukuran paling gede. Persis yang digunakan oleh Roger Taylor (Queen).
Sedang Ahmad Dhani memakai Hammond B yang dikombinasi dengan Leslie
sewaktu bersolo keyboard di lagu ini. Nah ,kalo mau menyimak pameran
sampling. Dengarlah Selatan Jakarta. Dhani yang rajin ngoleksi drum loop
sampling CD. Dengan koleksi samplingnya itulah, Dhani membuat drum loop
yang berkesan suara alam.
“Dengan serangkaian eksperimen seperti itu ,dan meninggalkan patron yang
biasa digunakan sebagai dasar pengerjaan album2 sebelumnya, bisa
dimengerti jika pihak Aquarius terkaget2 menyimak hasilnya. Terutama
pada warna pukulan Wong Aksan yang sangat nge jazz. Ada usul agar konsep
perubahannya tidak seradikal itu. Tapi kami bersikeras tidak mau
melakukan revisi.
Kami nggak mau terikat kepada satu jenis musik tertentu. Kalo memang harus ngejazz, kenapa tidak?”
Unsure jazz sebenarnya sudah pernah disusupkan mereka melalui lagu
Selamat Ulang Tahun dari album Format Masa Depan. Hanya saja , kali ini
memang lebih terang2an. Andra sendiri kini tak banyak melakukan
penjelajahan nada.
Di dunia musik seringkali timbul pertanyaan: bagaimanakah membuat sebuah
lagu supaya laku? Sampai sekarang belum pernah terjawab, karena memang
tidak pernah ada rumusannya. Sering sebuah materi yang diperhitungkan
bakal diterima publik luas, malahan disambut sepi. Begitu juga
sebaliknya.
“Ihwal album Pandawa Lima, hingga menjelang peluncurannya, PT Aquarius
Musikndo masih terlihat ketar-ketir. Bagaimana mungkin melepas sebuah
album dengan konsep yang sama sekali berbeda dengan album sebelumnya
yang sudah jelas2 diterima masyarakat luas?.
Tapi ternyata kenyataan berbicara lain. Eksperimen aneh yang dilakukan
Dewa19 justru mengundang rasa ingin tahu penggemarnya. Respons pasar
bereaksi dengan cepat begitu video klip Kirana ditayangkan sejumlah
televisi.
Penjualan terus melambung terutama setelah penayangan video klip Aku
Disini Untukmu, dan Kamulah Satu-satunya. Walhasil, album yang semula
mengundang perdebatan terjual diatas 800.000 keping!.
“Sebagai orang yang telah bertekad untuk mati hidup di musik, saya
memang tak akan pernah berhenti untuk bereksperimen bermodal ketajaman
estetika dalam bermusik. Obsesi untuk mebangun studio rekaman sendiri
sudah terwujud dengan investasi awal Rp.100 juta, diluar lahan. Begitu
juga keinginan saya menjadi seotang produser sudah dibuktikan dengan
album sosloReza, mantan penyanyi Dewa19 yang meledak itu.”
Sayang, sukses besar album Pandawa Lima harus berbanding lurus dengan
masalah yang tengah dialami dua personel grup tersebut, yaitu Erwin
Prasetya dan Ari Lasso. Sudah lama kedua orang itu memiliki
ketergantungan pada drugs.
Semula gejalanya terlihat pada Ari Lasso yang sering terlambat latihan
, atau tiba2 menghilang entah kemana jika tengah kumpul2. lama
kelamaan, pemakaian drugs nya semakin parah. Celakanya, Erwin pun mulai
ikut2an . proses pengerjaan album Pandawa Lima pun bukannya tanpa
masalah. Beruntung segala kesulitan yang menghadang pada saat itu
akhirnya terhibur oleh hasil penjualan yang nyaris mencapai 1 juta
keeping. Artinya , mereka telah mengantongi 5 Platinum untuk album
tersebut. Tapi tentu bukan dikarenakan sukses tersebut masalah
keterlibatan Ari dan Erwin dibiarkan berlarut2, padahal cenderung
mengkhawatirkan. Andra junaidi, Dhani Manaf dan mereka yang berada
dilingkungan manajemen Dewa19, kebingungan mengatasinya.
sumber : tulisan Denny MR di majalah Hai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar