Minggu, 16 Maret 2014

DEWA 19 (Chapter 3) : Terbaik Terbaik

Setelah mendengarkan materi album ketiga yang secara musikal lebih kuat dari album pertama, PT. Aquarius semakin yakin bahwa Dewa19 merupakan sekelompok musisi yang yang diberi anugerah Tuhan dalam kemampuan mencipta karya seni. Album itu sangat kuat dalam konsep, seperti bisa disimak dalam eksperimen sound drum lagu Terbaik Terbaik yang sekaligus dijadikan judul album.

Temanya sendiri belum beranjak dari urusan cinta dengan segala bentuk kekenesannya. Simak saja judul2 yang mereka siapkan: Satu Hati (Kita Semestinya), Cinta ‘kan Membawamu Kembali atau Jalan Kita Masih Panjang.

“Seperti dalam Format Masa Depan, sektor penyanyi latar tetap mendapat perhatian serius, hanya saja kini terjadi pergantian personel. Nama Nita Tilana atau Netta tidak tercantum lagi. Sebagai gantinya muncul Reza (Satu Hati) Mitha Sardi (Terbaik Terbaik) yang sekarang lebih dikenal dengan nama Shelomita, dan Lilo (Cukup Siti Nurbaya). Rere, sementara itu,mengisi drum untuk keseluruhan lagu.

Ketika diluncurkan pada 1995. album ketiga yang diberi judul Terbaik Terbaik ini langsung melesat laksana meteor, terutama setelah video klip Cukup Siti Nurbaya secara gencar di tayangkan berbagai stasiun televisi. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, menyusul klip Satu Hati (Kita Semestinya),dan Cinta ‘Kan Membawamu Kembali. Album ini mencapai penjualan tertinggi,mencapai angka 500.000 keping.”

Jika konsep Format Masa Depan memperlihatkan alur bermusik yang jelas, maka Terbaik Terbaik lebih menunjukkan kelas Dewa19 sebagai ikon baru musik pop Indonesia. Lirik percintaan yang sanggup membuat para cewek menggelepar-gelepar , serta keindahan notasi yang selalu terjaga, memaksa grup sejenisnya untuk menyisihkan jalan bagi langkah mereka. Dewa19 adalah contoh grup yang berhasil memadukan idealisme dengan komersialisme.

“Dewa sangat istimewa dan matang. Jadi ,secara komersil berhasil, secara kualitas dapat pengakuan.”. kata Adi Kla.

Pernyataannya bukan sekedar pujian kosong. Terbukti video klip Cukup Siti Nurbaya keluar sebagai nominee MTV Viewer Choice, mengalahkan Bangbang Tut-nya Slank. Sebuah kemenangan penuh arti bagi Ahmad Dhani, mengingat Slank termasuk grup yang diidolakannya.

Keberhasilan ini berimbas pada membanjirnya ribuan surat dari penggemar. Hal ini menyadarkan mereka untuk segera membenahi system manajeman. Apalagi berbagai media cetak telah sering menyorot keberadaan manajemen mereka yang masih dianggap kurang rapi. Johannes Pudji Adi Andaya (puput), teman sekelas Dhani semasa di SMU 2 ,direkrut untuk melakukan pembenahan. Maka berdirilah Mahameru Hijau 91 Production sebagai manajemen resmi Dewa19. Mahameru diambil dari nama gunung yang pernah didaki Dhani dan Ari Lasso.



WONG AKSAN BERGABUNG



Beberapa saat setelah album Terbaik Terbaik selesai digarap, Dhani Manaf berkenalan dengan Wong Aksan, seorang drummer jebolan Folkwang Musik Schule, Jerman. Mereka cepat akrab satu sama lain. Dari obrolan2 sembari nongkrong. Dhani menawari Aksan untuk menjadi personel tetap Dewa19, berhubung sudah dua album mereka menggunakan drummer additional. Gayung pun bersambut.

Melalui Aksan pula, Dewa 19 berkawan dengan Wolf D. Arndt. Cowok kelahiran Jerman ini yang menggarap rekaman Chicken Takes Time, grup Aksan semasa bersekolah disana. Dia senang dipanggil si srigala, meski tampangnya jauh dari kesan angker.

Rekruting Wong Aksan sebenarnya tanpa didahului oleh pembicaraan antara personel. Erwin Prast, Ari , dan Andra Junaidi sebenarnya merasa kurang cocok dengan karakter permainan Aksan yang condong ke jazz. Mereka kepengen mengusulkan agar orang tersebut diangkat sebagai pemain tamu saja. Tetapi keputusan Dhani Manaf untuk mengangkat Aksan rupanya mendahului rencana tersebut. Protes mereka akhirnya menguap didasar hati. Perlahan tapi pasti, setitik api mulai meletik di dalam sekam. Permainan Wawan dan Aksan memang jelas berlainan.

“Tapi kalo senyumnya sih, sama. Cara fotonya juga.” Komentar Ari sambil cekikikan. Sebuah ungkapan yang nampaknya mempunyai lebih dari satu arti.



PUTRA JAYA DAN PUPUT KELUAR



Dalam karir Dewa19 ,sukses dan kemelut selalu hadir beriringan. Setiap persoalan nampaknya kerap dibiarkan menggantung. Perhatikan saja, setelah penjualan Terbaik Terbaik melambung tinggi,mereka terpaksa berpisah dengan Putra Jaya. Tak lama kemudian diikuti oleh Puput yang Cuma bertahan satu tahun. Dia merasa tak kerasan karena Mahameru yang semula di proyeksikan sebagai manajemen yang menangani seluruh aktivitas akhirnya hanya sibuk membalas surat2 dari penggemar. Artinya, secara manajerial Dewa19 justru mengalami kemunduran. Tapi sebuah sumber mengatakan bahwa kepergian Puput sebenarnya akibat pertengkaran yang hebat dengan Wong Aksan.

Ada apa antara Puput dengan Aksan?

Ketika di konfirmasi , Puput cepat mengelak dengan mengatakan bahwa antara mereka hanya terjadi salah paham. Ah, bukankah itu sekedar kalimat penghalusan saja, atau penyederhanaan dari kemelut yang selalu menelikung grup tersebut? Ahmad Dhani tak berusaha memungkiri kenyataan ini.

“Pada akhirnya, Dewa19 nyaris kayak terminal, orang keluar masuk dengan alasan masing2 . tak lama setelah kepergian Puput misalnya, sudah hadir penggantinya. Yaitu Rio. Setelah itu dig anti Didiet Dada, karyawan studio Era Music Surabaya, tempat latihan Dewa19 saat memulai karir.”

Toh ,ditangan Didiet, status manajer tetap mengambang. Banyak yang mengatakan semua itu dikarenakan Dhani Manaf cenderung ingin menangani segala permasalahan. Keputusan2 yang dibuat Didiet seringkali menjadi mentah karena Dhani punya pertimbangan sendiri. Tak jelas ,siapa yang salah memberi kedudukan. Yang pasti, dimata Dhani , Didiet memang tak lebih dari pelaksana lapangan!

Melihat perilaku Didiet Dada yang anteng2 saja pada waktu itu, boleh jadi ia tak merasa terusik dengan polah temannya itu. Dengar saja bagaimana dia berkomentar: “ Di Indonesia ini belum ada yang namanya artis professional. Bahklan yang semi professional pun mana ada.”

Nah ,kalo Wawan dipecat dengan alasan bukan pemain professional, lantas siapa dong yang professional? Lantas,dimana fungsi manajer?

“Dari dulu sebenarnya kami belum punya manajer yang sesungguhnya. Yang bener2 ngurusin manajemen Dewa secara keseluruhan. Yang ada Cuma manajer tur.. selama ini kami nggak punya manajer yang mau mikirin bagaimana band ini bisa eksis, bisa jadi gede, laku,” kata Ahmad Dhani.

Meski banyak keputusan yang lahir darinya,Dhani Manaf tetaplah seorang yang memiliki keterbatasan. Tanyalah sejumlah panitia atau promotor yang pernah mengundang Dewa19. niscaya mereka bisa mengungkap berbagai cerita pahit seputar proses negosiasi yang seringkali dibatalkan secara sepihak. Pembatalan sering dikarenakan kesibukan sekolah sebagian personelnya yang tidak bisa ditinggal.

Terhadap kenyataan ini, Dhani Manaf yang sudah mengucapkan “selamat tinggal” pada bangku sekolah, Cuma bisa pasrah.

“Kami memang masih setengah professional.”

Rio F. Sulaeman, manajer yang sempat menangani Dewa19, juga merasakan betul bagaimana sulitnya mengatur jadwal kegiatan mereka. Selain karena tempat mangkalnya di Surabaya sana, sementara Rio mengendalikannya dari Jakarta,juga karena terlalu banyak keputusan lahir dari tangan Dhani. Merasa tidak tahan dengan kondisi yang “fluktuatif” seperti it, Rio memilih hengkang dan bergabung dengan GIGI. Setelah itu Didiet muncul menggantikan posisinya.

“Barisan penyanyi latar Dewa19 juga sepertinya nyaris tak berhenti keluar masuk. Baik untuk keperluan rekaman maupun show. Setelah Nita Tilana, Shelomita dan Reza, giliran Frida yang mengundurkan diri dengan alas an ingin bersolo karir, dan terakhir Fika yang berhenti karena menikah. Dalam situasi seperti itulah Maya berkali2 muncul sebagai “penyelamat” , tapi, belakangan setelah menikah dengan saya dan punya anak pertama, Mochamad Chairil Alfarel Ghazali, Maya pun mulai mengurangi kegiatan sebagai penyanyi latar.”





LIMA PLATINUM



Kemelut boleh datang silih berganti. Namun aktivitas bermusik Dewa19 terus berlangsung. Mereka telah bersiap untuk menggarap album ke-4. dan entah ada hubungannya dengan kehadiran Aksan dan Wolf , atau memang sudah direncanakan, konsep albumnya sama sekali berbeda dengan album2 yang telah mereka rilis. Kali ini tidak lagi dipadati oleh irama yang membius sukma. Sebaliknya , yang yang muncul adalah pameran nada2 tegas seperti yang diperdengarkan lewat Aspirasi Putih yang kaya oleh idiom rock atau Kamulah Satu-satunya yang berbau country.

Ada sebuah lagu menarik berjudul Sebelum Kau Terlelap yang memperlihatkan hasil kerja keras Erwin Prast. Boleh dibilang dialah yang mengisi seluruh ritme dari awal sampe akhir lewat harmoni bass, sementara Wong Aksan melengkapinya dengan pemakaian premiere jazz drum kid, yaitu bass drum berukuran kecil.

Perhatikan pula petikan Andra Junaidi pada Kirana. Disitu dia menggunakan multi effect Eventide H 3000, yang berhasil memberi riak pada lagu ciptaan Erwin Prast yang sebenarnya berirama amat datar itu. Jangan kaget, untuk mendapatkan sound gitarnya saja ia menghabiskan waktu 7 jam! Sementara Wong Aksan seakan tak mau kalah. Ia melepas snare drumnya, sehingga menghasilkan sound yang aneh. Sebuah eksperimen yang berani.

Demi sebuah efisiensi, proses mixing ini dilakukan di Basement Studio, Jerman.

“Kami nggak perlu sepuluh otak untuk melakukan sepuluh pekerjaan.”

Ditangani oleh perangkat berteknologi tinggi dan serba computer, tak berarti semua pekerjaan tak luput dari kesalahan. Pada lagu Kirana yang pengerjaanya paling melelahkan itu, vokal Ari Lasso dianggap kerendahan. Itu artinya dia musti mengulang pengisian suara (take vokal ulang kemudian dilakukan di studio On, Bandung, milik Doel sumbang). Bukan Cuma itu, pengulangan juga ldilakukan untuk lagu Sebelum Kau Terlelap. Kali ini Ari Lasso diminta menggantikan vokal Dhani Manaf. Kabarnya Dhani sendiri belakangan merasa tak yakin hasilnya akan bagus.

“Dibanding album2 terdahulu. Pandawa Lima memperlihatkan perbedaan yang nyata. Lagu2 didalamnya tidak lagi berpuntir- puntir pada melodi cinta semata. Percayalah kini Dewa19 tampil ngerock lengkap dengan distorsi gitar serta nada2 lugas yang dimainkan Andra Junaidi. Bertambahnya usia para personel agaknya cukup berpengaruh kepada corak permainan. Andra kini tidak terlalu” mengumbar” improvisasi.

Sekarang kami nggak cengeng lagi. Jadi, lagu2 di album ini memang agak keras dan berat. Ini berbeda dengan album2 dulu, yang materinya banyak bicara tentang cinta. Kenapa? Karena jiwa kami waktu itu memang seperti itu,” papar Ahmad Dhani.

Bagi siapapun yang mengikuti perkembangan musik Dewa19 dari album ke album, pasti akan merasakan perbedaan yang mencolok antara Pandawa Lima dengan tiga album sebelumnya yang rata2 dikemas dengan aransemen yang bening. Setiap bunyi selalu mengekspresikan maksud atau tema sebuah kalimat. Sedangkan konsep musik Pandawa Lima banyak melakukan eksperimen dan boleh dibilang sangat maju. Contoh kecil saja lagu Suara Alam.

Disitu ada suara synthesizer yang meluncur lewat Roland Guitar Synthesizer. Jelas bukan synthesizer biasa. Dengan alat inilah Pat Metheny biasa tampil. Dewa 19 khusus mengundang Yjork,seorang gitaris professional dari Jerman. Konyolnya, karena personel Dewa19 umumnya penggemar Pat Metheny, akhirnya si Yjork “dipaksa” memainkan teknik Pat Metheny itu.

Lalu pada Aku Disini Utukmu, entah gimana caranya Andra Junaidi berhasil menemukan sirkulasi sound yang terdengar aneh. Perlu diketahui bahwa Andra juga memperdengarkan suara gitar ebow ,yang saat itu merupakan orang Indonesia pertama yang menggunakan alat tersebut. Sekadar informasi, The Edge dari U2 menggunakannya juga dalam With Or Without You.

Wong aksan lain lagi. Pada lagu Cindi dia menggunakan snare drum berukuran paling gede. Persis yang digunakan oleh Roger Taylor (Queen). Sedang Ahmad Dhani memakai Hammond B yang dikombinasi dengan Leslie sewaktu bersolo keyboard di lagu ini. Nah ,kalo mau menyimak pameran sampling. Dengarlah Selatan Jakarta. Dhani yang rajin ngoleksi drum loop sampling CD. Dengan koleksi samplingnya itulah, Dhani membuat drum loop yang berkesan suara alam.

“Dengan serangkaian eksperimen seperti itu ,dan meninggalkan patron yang biasa digunakan sebagai dasar pengerjaan album2 sebelumnya, bisa dimengerti jika pihak Aquarius terkaget2 menyimak hasilnya. Terutama pada warna pukulan Wong Aksan yang sangat nge jazz. Ada usul agar konsep perubahannya tidak seradikal itu. Tapi kami bersikeras tidak mau melakukan revisi.

Kami nggak mau terikat kepada satu jenis musik tertentu. Kalo memang harus ngejazz, kenapa tidak?”

Unsure jazz sebenarnya sudah pernah disusupkan mereka melalui lagu Selamat Ulang Tahun dari album Format Masa Depan. Hanya saja , kali ini memang lebih terang2an. Andra sendiri kini tak banyak melakukan penjelajahan nada.

Di dunia musik seringkali timbul pertanyaan: bagaimanakah membuat sebuah lagu supaya laku? Sampai sekarang belum pernah terjawab, karena memang tidak pernah ada rumusannya. Sering sebuah materi yang diperhitungkan bakal diterima publik luas, malahan disambut sepi. Begitu juga sebaliknya.

“Ihwal album Pandawa Lima, hingga menjelang peluncurannya, PT Aquarius Musikndo masih terlihat ketar-ketir. Bagaimana mungkin melepas sebuah album dengan konsep yang sama sekali berbeda dengan album sebelumnya yang sudah jelas2 diterima masyarakat luas?.

Tapi ternyata kenyataan berbicara lain. Eksperimen aneh yang dilakukan Dewa19 justru mengundang rasa ingin tahu penggemarnya. Respons pasar bereaksi dengan cepat begitu video klip Kirana ditayangkan sejumlah televisi.

Penjualan terus melambung terutama setelah penayangan video klip Aku Disini Untukmu, dan Kamulah Satu-satunya. Walhasil, album yang semula mengundang perdebatan terjual diatas 800.000 keping!.

“Sebagai orang yang telah bertekad untuk mati hidup di musik, saya memang tak akan pernah berhenti untuk bereksperimen bermodal ketajaman estetika dalam bermusik. Obsesi untuk mebangun studio rekaman sendiri sudah terwujud dengan investasi awal Rp.100 juta, diluar lahan. Begitu juga keinginan saya menjadi seotang produser sudah dibuktikan dengan album sosloReza, mantan penyanyi Dewa19 yang meledak itu.”

Sayang, sukses besar album Pandawa Lima harus berbanding lurus dengan masalah yang tengah dialami dua personel grup tersebut, yaitu Erwin Prasetya dan Ari Lasso. Sudah lama kedua orang itu memiliki ketergantungan pada drugs.

Semula gejalanya terlihat pada Ari Lasso yang sering terlambat latihan , atau tiba2 menghilang entah kemana jika tengah kumpul2. lama kelamaan, pemakaian drugs nya semakin parah. Celakanya, Erwin pun mulai ikut2an . proses pengerjaan album Pandawa Lima pun bukannya tanpa masalah. Beruntung segala kesulitan yang menghadang pada saat itu akhirnya terhibur oleh hasil penjualan yang nyaris mencapai 1 juta keeping. Artinya , mereka telah mengantongi 5 Platinum untuk album tersebut. Tapi tentu bukan dikarenakan sukses tersebut masalah keterlibatan Ari dan Erwin dibiarkan berlarut2, padahal cenderung mengkhawatirkan. Andra junaidi, Dhani Manaf dan mereka yang berada dilingkungan manajemen Dewa19, kebingungan mengatasinya.




sumber :  tulisan Denny MR di majalah Hai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar